28 Juli 2015

Cerclage dengan BPJS - Part 1

Setelah kehamilan pertama yg berakhir di usia kehamilan 28minggu, kali ini saya ingin mempertahankan kehamilan sampai usia yang mature yaitu 37minggu. Tentu saja butuh banyak perbaikan dan persiapan ilmu. Saya memulainya dengan diagnosis dokter yang menyatakan penyebab saya melahirkan prematur: inkompetens serviks dan penanganannya melalui cerclage

Inkompentens serviks merupakan suatu keadaan dimana mulut rahim (serviks) mengalami pembukaan dan penipisan sebelum waktunya sehingga tidak bisa menahan janin dan mengakibatkan terjadinya keguguran atau kelahiran prematur. Ketika seorang wanita hamil mengalami kasus ini, maka ada kemungkinan kasus ini dapat berulang di kehamilan berikutnya. Salah satu penanganannya adalah dengan pemasangan cerclage/sirklase pada mulut rahim. Tindakan ini biasanya dilakukan pada usia kehamilan antara 12-18minggu.

Sejak awal kehamilan, saya langsung kontrol dengan dokter kandungan yang dekat dari rumah dan mendiskusikan riwayat kehamilan saya. Waktu itu dokternya bilang ditunggu sampai 16minggu untuk bisa melihat kondisi serviks saya. Dan semenjak tespek menandakan saya positif hamil, pak Suami langsung nyuruh saya untuk bedrest. Apalagi waktu itu saya mengalami emesis atau mual2 yg lebih parah dibanding kehamilan saya yang pertama.. 

Saat kontrol di usia kehamilan 16minggu, dokter menyarankan untuk tindakan cerclage, eh tapi saya iseng nanya kalo pake BPJS bisa dicover ga ya? Kata dokternya sepertinya bisa, tapi gabisa dilakukan di rumah sakit itu, jadi dokter ngasi rujukan untuk tindakan cerclage di rumah sakit lain. 

Apa hal terpenting untuk mendapatkan pelayanan BPJS di rumah sakit? Surat rujukan.
Jadi saya dan MasRoy datang ke klinik tingkat 1 yang tercatat di kartu BPJS saya untuk minta rujukan. Di kliniknya saya ceritakan tentang riwayat kehamilan saya yang pertama dan minta untuk diperiksa di rumah sakit, setelah beberapa saat, jadilah itu surat rujukan untuk periksa di RS Hermina Grandwisata.
Sebenernya sebelum minta rujukan itu saya udah nanya-nanya ke Hermina (melalui telpon) tentang dokter mana aja yang mau melayani pasien BPJS, ternyata ada banyak. Nah pas nyampe rumah sakit, orang BPJSnya menyarankan untuk periksa ke dr. Upik saja, karena beliau standby di rumah sakit setiap hari dan jadwal prakteknya Senin-Sabtu.. Alhamdulilah ketemu dokter muda yang energik ini..

Kontrol pertama dengan dr. Upik membawa PR baru buat saya dan MasRoy. Ternyata cerclage bukan satu-satunya jalan untuk mempertahankan kehamilan. Ada cara lain yaitu dengan bedrest total hingga 37minggu tapi kontrol tiap 2 minggu untuk memeriksa panjang cerviks. Kalau ada indikasi cerviks memendek maka akan tetap dilakukan cerclage. Dokternya juga menerangkan eberapa resiko bila dilakukan cerclage, di antaranya : infeksi (yang biasanya ditandai dengan keputihan) yang bisa memicu kontraksi dan ketuban pecah dini serta distosia cerviks ( mulut rahim kaku sehingga pembukaan lambat).

Dengan berbagai pertimbangan, salah satunya karena sebelumnya saya di-sirklase di uk 24minggu dan hanya bertahan hingga 28minggu, untuk kehamilan ini saya ingin sirklase pada waktu yg optimal yaitu sebelum 18minggu. Jadi saya dan MasRoy setuju untuk tindakan cerclage dan mengerti berbagai resikonya. Dokter pun menulis surat rujukan lanjutan  untuk pelaksanaan cerclage yang akan dilaksanakan esok harinya.

Bersambung ke Cerclage dengan BPJS part 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar